Rabu, 17 Oktober 2018

Munafik, Film Gambaran Realitas Manusia

Sejak dibuat tulisan ini, saya masih belum bisa menyimpulkan dan menemukan benang merah film Munafik 1 maupun Munafik 2 ini. Anda sudah nonton filmnya? Film Munafik 1 sudah banyak di youtube, kalau Munafik 2 masih ada di bioskop NSC. Jadi tidak perlu saya papar sinopsisnya ya.
Film yang bergenre horor religius besutan Syamsul Yusof ini mengundang banyak tanya, apa maksud dan tujuannya. Itu bagi saya, kenapa? Karena biasanya dalam sebuah film tokoh antogonis dan protagonis sangat jauh berbeda sifat. Tetapi di film ini, saya melihat protagonis bisa menjadi antagonis. 
Saya hanya tergerak untuk menuliskannya, karena melihat review film tersebut dan menebak-nebak simpulan/koda dari cerita tersebut. Ketika menuliskannya pula, saya berharap dapat mendengar ilham apa yang saya simpulkan dari film ini. 
Sepertinya, untuk saat ini kesimpulan besarnya adalah: tidak ada manusia yang benar-benar kuat di dunia ini. Setiap manusia memiliki kekurangan, salah dan khilaf. 
Eits... barusan terlintas di pikiran, kesimpulan film ini adalah "La ila ha Illallah", tidak ada Tuhan selain Allah. Ya, sama maksudnya dengan awal tadi saya katakan, di dunia ini memang tidak ada yang benar-benar kuat, sekalipun Adam seorang peruqyah dan bisa menaklukkan Jin ataupun Iblis, pada kenyataannya ia tetap manusia biasa. Adapun kekuatannya itu ia dapatkan dari bersandar diri kepada Allah Swt. Atas izin Allah dan ilmu yang dikaruniakan-Nyalah Adam bisa menaklukkan Iblis/ Jin, semua bisa terjadi karena izin Allah. (Haha, berasa lagi dakwah di majlis ta'lim)
Penonton kecewa tidak ketika pada munafik 2 Adam yang ternyata membunuh ibunya? Itulah mengapa aku bilang protagonis ko rasa antagonis. Saya termasuk yang speechless melihatnya. Seorang ustadz penakluk iblis dan bisa meruqyah, bisa lemah imannya dan dirasuki jin/iblis sehingga membunuh ibunya? Kenapa bisa dirasuki jin? Kemungkinannya ada 2, saat itu Adam diganggu jin kiriman sahabatnya sendiri Azman, atau Abuja yang dengki dan benci Adam sehingga menyihir Adam, dan keadaan Adam waktu itu sedang lemah karena masih mengingat istrinya yang meninggal. Tetapi itulah manusia. Manusia.
Oh, ya, tentang Azman. Dia yang dari awal sampai akhir selalu bersama Adam, dan sudah seperti sahabat bahkan keluarganya sendiri ternyata bisa mengkhianati Adam. Karena dengki, ia berbuat demikian dan menggunakan guna-guna untuk mengganggu Adam. Demikian pula protagonis berakhir berubah antagonis.
Sedangkan Sakina, seorang istri dari Abuja yang menuhankan Iblis, rela mati-matian meninggalkan Abuja demi akidahnya, demikian ia juga lemah di akhir hayatnya, karena demi anaknya ia rela ikut memitnah Adam sebagai laki-laki kurang ajar.
Jadi, pada film ini, tidak ada manusia yang benar-benar menjadi protagonis.

Ah... Intinya itu ternyata. Manusia. Aku manusia loh. Jadi, maafkan ya kalau ada yang pernah terluka karenaku. I am just an ordinary person.

Jadi seberapa penting munafik untuk manusia? 
Pertanyaan ini masih belum bisa terjawab seluruhnya, tetapi saya menjadi sadar bahwa ternyata jangan terlalu percaya pada orang ataupun benci kepada orang. Semua sifat bisa saja tersembunyi di balik dinding hati.
Tetapi, berusaha menjadi baik memang harus tetap diusahakan bukan?
Karena manusia bukan malaikat yang selalu benar ataupun setan yang selalu salah.
Hanya ada tambahan lain, dosa besar seperti sirik itu jelas tidak bisa dimaafkan bukan, apalagi sampai memuja iblis. Naudzubillah.. 

Selamat menikmati seduhan karya manusia yang mungkin juga banyak celah kesalahan. 
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html