Selasa, 16 Maret 2021

Perang Baratayuda: Resiko Hidup Mengambil Peran dan Tindakan dengan Pengetahuan

Sumber poto: wikipedia


Dalam pertempuran Baratayuda, Madewa atau Raja Dua Raka yaitu Krisna datang menemui Raja Hastinapura Destralastra untuk proses perdamaian dengan Pandawa. Sebagai kurir perdamaian, bukannya diberikan penghormatan. Madewa malah diberi penghinaan oleh calon Raja Hastinapura Duryudana. 

Begitulah keserakahan manusia, menganggap apa yang dipunya abadi dan benar-benar mutlak milik dirinya. Padahal dalam proses perdamaian, Madewa mengecilkan permintaannya dari lima wilayah menjadi lima desa kecil saja untuk tempat Pandawa hidup setelah 12 tahun harus bersembunyi dan menyamar. Bahkan bukankah seharusnya itupun tidak terjadi jika tidak diakali dengan kelicikan Duryudana dan pamannya Sangkuni dalam permainan dadu.


Karena dunia ini adalah sebab-akibat, Madewa menyatakan akan terjadi perang saudara karena keserakahan dan kesombongan Duryudana. 

Akan tetapi, ini bukan keinginan para Pandawa. Ini adalah titah semesta untuk melakukan tugas mengeakkan kebenaran. -Red. Krisna.


Begitulah, film mahabarata yang menjadi cerita dunia ini yang saya tonton. Memang bukan cerita yang baru, namun selalu menarik disimak karena bukan hanya tentang peperangan, melainkan peran Krisna yang menjadi kurir perang saudara ini terjadi.

Jika melihat dari sudut Pandawa, Arjuna sendiri merasa peperangan ini tidak harus terjadi. Karena bukankah kita juga selalu diberi pelajaran bahwa peperangan itu "kalah menang jadi abu". Menang atau kalah tetap rugi.

Namun, dengan petuah bijak Madewa menjelaskan bahwa perang baratayuda ini adalah tugas untuk menegakkan kebenaran. Pertempuran ini mungkin tidak berarti apa-apa bagi Kurawa yang hatinya serakah dengan dunia. Tetapi bagi para Pandawa, peperangan ini seperti tiada arti. Menang atau kalah mereka akan bersedih, karena yang dilawan adalah keluarga dan guru mereka sendiri. Bisma yang dicintai Arjuna dan Guru Drona, yang mengajarkan memanah Arjuna. 

=====

Imajinasi saya mengelana ke 1442 tahun yang lalu, di sanalah juga dalam Islam Nabi Muhammad berjuang menegakkan kebenaran. Peperangan tidak bisa dihindarkan. Kematian, perjuangan, dan segala hal yang terjadi mungkin terlihat sangat absurd. Kenapa orang yang dijuluki al-amin (orang terpercaya) harus sampai berperang dalam menegakkan dan menyampaikan agama dan kebenaran.

Paman-pamannya, saudaranya, sahabatnya, gurunya seolah pada waktu itu menjadi musuh bagi Nabi.

Ada hak dan kewajiban. Ada peran dan tindakan yang harus diambil sebagai seorang manusia. Menjadi apa dan bagaimana adalah hasil dari pengetahuan yang diaplikasikan dalam hidup.

Karena ini semua hanya tugas dan tanggung jawab Nabi Muhammad di dunia. Pujian atau hujatan, menang atau kalah, pahala atau dosa, semua bukan tujuan yang sebenarnya. Selamat menyelami dan merenungi.  😊

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html